27.2.10

Menagih kasihmu

Salam. Post ni sempena Maulidur Rasul. My bad, tertunda sehari...

Apa-apapun nak cerita pasal sirah baginda... rasanya mesti banyak post dalam blog-blog lain dah bagi penerangan, malahan dalam-dalam lagi. Kehebatan baginda, ukhrawi dan duniawi, sama juga. Pasti banyak, bukan setakat blog saja, ceramah la, iklan la... macam-macam lagi la.

OK. Aku cuma nak kongsi syair yang ada dalam album Gemersik Sufi: Marhaban Ya Rasul oleh Allahyarham Asri Ibrahim. Masih di pasaran, RM 19.90 (CD). Download? Minta maaf banyak-banyak ya. Hak cipta terpelihara.

***
Track 4
Narration 1 [Saat menantinya...]

dinihari di Madinah al-Munawwarah
dipersaksikan Saidina Abu bakar, ibnu umar,
disaksikan Abu Hurairah, Anas


kulihat para sahabat berkumpul di masjidmu,
angin Sahara membekukan kulitku,
gigiku gemertak
kakiku bergoyang
hatiku tak keruan
tiba-tiba pintu hujrahmu terbuka
engkau datang
ya Rasul Allah
kupandang dikau
kudengar salam bersahut-sahutan


kau tersenyum
ya Rasulullah
wajahmu bersinar
angin Sahara berubah menjadi hangat
cahayamu menyelusup seluruh sendi dan darahku

***
Track 7
Narration 2 [Tika di sisinya...]

dinihari

Madinah berubah menjadi siang yang cerah
kudengar engkau berkata
adakah air pada kalian?

kulihat pantas gharibahku
para sahabat memperlihatkan kantung kosong
tidak ada setitispun air ya Rasulullah

kusesali diriku
mengapa tak kucari air sebelum tiba di masjidmu?

alangkah bahagianya
jika kubasahi wajah dan tanganmu
dengan percikan air dari gharibahku

kudengar suaramu lirih
bawakan wadah yang basah
inginku meloncat
mempersembahkan gharibahku
tapi
ratusan sahabat
berdesakan mendekatimu

kauambil gharibah kosong
kaucelupkan jari-jemari

subhanallah!
kulihat air mengalir dari sela-sela jemarimu
kami merapati
berebut berwuduk dari pancuran sucimu

kulihat Ibnu Mashud mereguk sepuas-puasnya
betapa sejuk air itu ya Rasulullah
betapa harum air itu ya Nabiullah
betapa lazat air itu ya Habibullah

***
Track 10
Narration 3 [Redupan kasihnya...]

alangkah bahagianya solat di belakangmu
ayat-ayat suci mengalir dari suara baidurimu
melimpah syahdu
mendamaikan sanubari
adakalanya menusuk sendur kecewa


sesudah solat
kau pandangi kami dengan redupan kasih
masih dengan senyuman sejuk menawan kalbu
cahaya diwajahmu ya Rasulullah
tak mungkin kulupakan


ingin kubenamkan setitis diriku dalam samudera dirimu
mahu kujatuhkan sebutir debuku
dalam Saharamu yang tak terjangkau

***
Track 13
Narration 4 [Bila dia bersabda]

ya Rasulullah
ya Habibullah

kudengar kauberkata lirih penuh persoalan


siapakah makhluk yang imannya paling mempersona?

malaikat, ya Rasulullah?



bagaimana malaikat tidak beriman
bukankan mereka berada di samping Allah?

para nabi, ya Nabiullah?



bagaimana pula para nabi tidak beriman
bukankah kepada mereka ternuzulnya wahyu tuhan?

kami, para sahabatmu?



bagaimana kalian mungkin tidak beriman
bukankah aku di tengah-tengah kalian?
telah kalian saksikan kehadiranku
bersama pedoman yang nyata

kalau begitu, siapakah mereka wahai kekasih Allah?


***
Track 16
Narration 5 [Dia terpesona]

langit Madinah bening
bumi Madinah hening
kami termanggu


siapakah gerangan yang imannya sungguh mempesona?


kutahan nafasku
kuhentikan detak jantungku
kudengar sabdamu


yang paling menakjubkan imannya
mereka yang datang sesudahku
beriman kepadaku
padahal tidak pernah melihat dan bertemu denganku


yang paling mempesona imannya
mereka yang tiba setelah aku tiada
itulah ikhwanku
yang membenarkanku
mempercayaiku tanpa pernah berjumpa


bukankah kami ini saudaramu juga ya Rasulullah?


kalian sahabat-sahabatku
saudaraku adalah mereka yang tidak pernah sekali berhadapan denganku
mereka beriman kepada yang ghaib
mendirikan solat
menginfakkan sebahagian rezeki yang dikurniakan tuhan


***
Track 19
Narration 6 [Dia kerinduan]

kami terpaku
langit Madinah bening
bumi Madinah hening
kudengar lagi engkau berkata

alangkah bahagianya aku mampu menemui mereka
rindunya aku pada mereka
ya, rindunya aku kepada mereka
wahai Abu Bakar
tidakkah kamu juga merindukan mereka
sedangkan mereka sangat merindui diri kamu
kerana kamu sahabatku
merekalah ikhwanku
saudara-saudaraku
berbahagialah orang yang bertemu denganku dan beriman denganku
berbahagialah
berbahagialah
berbahagialah
orang yang tidak bertemuku tetapi beriman denganku
ummati
ummati
ummati

suaramu parau
butir-butir air matamu bergenang

engkau menangis
ya Rasulullah
engkau rindukan umatmu
ya Nabiullah


***
Track 21
Narration [Malunya padamu ya Rasulullah]

ya Allah
air mata ini tak mampu untuk kutampung lagi
di sini terhenti kata sabda kekasih-Mu
berdosanya aku kepada insan pilihan-Mu bernama Muhammad itu
akulah umatnya
yang tidak tahu mengenang budi
membalasi jasanya
apatah lagi berkorban demi dia

dia
mendambakan pertemuan dengan kami umatnya
tapi kami
oh
malunya padamu ya Sufiullah
ya Rasulullah
malunya

marfum hadis berangkai Imam Muslim, Imam Ahmad, Abu Ya'la


Dipetik dari album Allahyarham Asri Ibrahim, Gemersik Sufi: Marhaban Ya Rasul.

Sekian untuk post ni. Sama-sama hayati maksud sajak yang aku kongsi ni. Sebelum tu, sekadar tazkirah mini untuk diriku sendiri dan para pembaca, marilah sama-sama kita mengingati baginda dalam sanubari, tanpa mengira dimensi masa. Bukan 12 Rabulawal saja. Dan jangan lupa, bila ada kesempatan, mari amalkan sunnah-sunnah baginda.



0 respons:

Post a Comment

Your Computer